Kegiatan Praktikum Mekanika Fluida Mahasiswa Teknik Lingkungan Melaksanakan Kunjungan Ke Balai Teknik Sabo dan Sabo Dam Bronggang
Telah dilaksanakan kegiatan Ekskursi Praktikum Mekanika Fluida. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari Praktikum Mekanika Fluida dengan tujuan memberikan pemahaman tambahan terkait implementasi konsep Mekanika Fluida pada proses pembangunan serta proses penelitian. Kegiatan ekskursi ini didamping oleh 3 dosen dan 9 asisten praktikum dengan total peserta berjumlah 151 mahasiswa. Ekskursi pada tahun ajaran ini dilaksanakan dengan kunjungan ke dua lokasi, yaitu Balai Teknik Sabo dan Sabo Dam Bronggang.
Lokasi kunjungan pertama yaitu Balai Teknik Sabo yang berlokasi di Padukuhan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada lokasi ini dilakukan pengamatan terhadap dua laboratorium, yaitu Laboratorium Lahar serta Laboratorium Hidraulika Outdoor. Pada Laboratorium Lahar dilakukan pengamatan terhadap replika simulasi aliran lahar dengan perbandingan apabila terdapat bangunan sabo dam dan apabila tidak terdapat bangunan sabo dam, sehingga dapat diketahui bahwa dengan adanya bangunan sabo dam dapat membendung aliran lahar yang berpotensi mengenai pemukiman warga serta dapat merusak lingkungan. Selain itu, pengamatan dilakukan pada simulai Artificial Rainfall untuk mengamati proses hujan yang dapat membawa sedimen dari hulu ke hilir dengan berbagai kategori tingkat curah hujan.
Laboratorium selanjutnya adalah Laboratorium Hidraulika Outdoor yang menampilkan model 3D dari Sungai Leprak hingga Sungai Regoyo dengan skala 1:4 untuk mengetahui penumpukan sedimen yang terjadi serta kekuatan jembatan yang akan dibangun di atas Sungai tersebut. Pada keadaan aslinya, Sungai Leprak dan Sungai Regoyo merupakan Sungai yang menerima aliran sedimen berupa pasir dari Gunung Semeru. Sehingga, diperlukan permodelan untuk mengetahui berbagai kemungkinan sebelum membangun jembatan atau membangun bangunan yang mengendalikan dapat sedimen agar tidak terjadi bencana. Pada model ini dapat pula diukur jenis aliran, kecepatan aliran, hingga tinggi muka air untuk kebutuhan penelitian maupun pembangunan.
Lokasi kunjungan kedua yaitu Sabo Dam Bronggang yang berlokasi di Padukuhan Argomulyo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada lokasi ini dilakukan pengamatan terhadap keadaan eksisting Sabo Dam yang merupakan bangunan pengendali sedimen dari Gunung Merapi. Bangunan ini bertujuan untuk mengendalikan aliran lahar maupun sedimen yang dikeluarkan oleh Gunung Merapi. Sementara itu, lahan di sekitar bangunan dimanfaatkan terlebih dahulu oleh masyarakat untuk perkebunan karena belum terdapat aktivitas lahar yang dikeluarkan dari Gunung Merapi.