sharing session dengan Bapak Asep Mulyana USAID-IUWASH PLUS, Senior Raw Water and Climate Change Adaptation Specialist, Indonesia
Kegiatan sharing session mengenai pengelolaan dan dampak perubahan iklim terhadap sumberdaya air dan lahan DAS Hulu Bengawansolo dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 November 2023 di Ruang Diskusi Jurusan Teknik Lingkungan. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 19 orang yang terdiri dari 16 Mahasiswa Teknik Lingkungan di dampingi oleh Pak Herwin Lukito, Pak Aditya Pandu Wicaksono serta sebagai tamu pembicara yaitu Pak Asep Mulyana dari USAID Iuwash Tangguh Pusat yang juga merupakan Alumni Teknik Geologi UPN “Veteran” Yogyakarta Tahun 1984. Diskusi dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan 13.00 WIB membahas mengenai bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap ketersediaan Mata Air, bagaimana pengaruh penanaman vegetasi terhadap ketersediaan air dalam tanah dan bagaimana tingkat efektivitas pembuatan sumur resapan serta perhitungan kebutuhan sumur resapan di suatu wilayah sebagai upaya konservasi kuantitas mata air.
Mahasiswa yang hadir pada kegiatan tersebut merupakan mahasiswa aktif yang mengambil Tugas Akhir terkait dengan Konservasi Mata air serta beberapa merupakan Asisten Praktikum Hidrologi Lingkungan, sehingga materi yang disampaikan linear dengan yang sedang didalami oleh mahasiswa. Pada kegiatan tersebut diberikan penjelasan serta contoh bagaimana cara membuat delineasi Daerah Imbuhan suatu Mata Air yang akan menjadi fokus dalam upaya konservasi Mata Air dengan dasar yang digunakan adalah daerah dengan dataran tinggi serta tekuk lereng. Selain itu, pada kegiatan tersebut juga membahas mengenai teknik konservasi Mata Air yang disesuaikan dengan kondisi eksisting di sekitar mata air, bahwa setiap mata air yang muncul pada satuan batuan berbeda maka teknik konservasi yang dapat dilakukan juga akan berbeda. Misalnya pada mata air yang berada pada batuan beku (batuan vulkanik) maka teknik konservasi yang dapat dilakukan adalah membuat sumur resapan dan penanaman vegetasi untuk memperbaiki ekologi di sekitar mata air. Sementara teknik konservasi pada mata air di batuan sedimen dan juga morfologi Karst akan berbeda dan lebih kompleks dibanding dengan mata air pada daerah batuan vulkanik.