Revolusi Industri 4.0 saat ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia, sebuah kondisi dimana pada abad ke-21 terjadi perubahan besar-besaran di berbagai bidang lewat perpaduan teknologi. Pemerintah secara terus menerus meningkatkan pembangunan yang bertujuan memperluas kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat mensejahterakan masyarakat. Tentunya program pembangunan tersebut tentunya harus didukung oleh sumberdaya manusia (SDM) yang kompeten dan setiap pelaksanaan pembangunan harus menjamin keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Acara ini berjudul Seminar Nasional K3: “Implementasi K3 pada Pekerja Muda dalam Menghadapi Tantangan Revolusi Industri 4.0 dan Bonus Demografi Indonesia 2030”. Terdapat juga Lomba Essai dan Poster dengan mengusung tema yang sama dengan judul acara sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Seminar Nasional K3. Acara ini diadakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, UPN “Veteran” Jakarta pada tanggal 19-20 November 2016. Acara ini bersifat nasional, diikuti oleh 17 peserta masing-masing 8 peserta essai dan 9 peserta poster yang berasal dari Universitas Indonesia, UPN “Veteran” Jakarta, UPN “Veteran” Yogyakarta, AKA Migas Cepu, Universitas Siliwangi, Universitas Muhammadyah Jakarta, Universitas Soedirman, STIKES Indramayu, Universitas Padjajaran, Universitas Jember, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, UIN Raden Fatah, dan Universitas Sumatera Utara. Judul essai yang diangkat adalah “Pencapaian Zero Accident Melalui Perilaku“Builc K3” (Building Character, Implementing, Leading, And Controlling K3), Upaya Peningkatan Optimalisasi Industri”. Gagasan ini diangkat berdasarkan tingginya kecelakaan kerja yang ada di Indonesia menurut BPJS Ketenagakerjaan setiap tahunnya. Untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang mana menuntut penggunaan teknologi secara maksimal, diperlukan adanya fungsi manajemen diri setiap pekerja untuk selalu taat terhadap aturan K3. Jika kecelakaan kerja terus terjadi maka akan menurunkan produktivitas industri. Melalui perilaku BUILC K3 diharapkan jumlah kecelakaan kerja akan menurun sehingga Indonesia akan siap menghadapi revolusi 4.0