Program Transfer Kredit Internasional antara UPN "Veteran" Yogyakarta dengan Universitas Malaya Malaysia
Meilyn Misya, seorang mahasiswi program studi Teknik Lingkungan dengan NIM 114200060 mengikuti salah satu program dari Office of International Affairs (OIA) UPNYK yakni program Transfer Kredit Internasional di salah satu Universitas terbaik Malaysia, Universiti Malaya. Program ini dikenal juga dengan sebutan International Credit Transfer (ICT) yang merupakan kerjasama antar perguruan tinggi dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Melalui program ini, mahasiswa di berikan kesempatan untuk belajar mata kuliah yang serupa di kampus asal dengan kampus luar negeri yang di tuju selama 1 semester (kurang lebih 6 bulan) dengan bantuan dana yang bersifat parsial.
Program Transfer Kredit Internasional di inisiasi untuk melengkapi mahasiswa untuk menghadapi ketatnya arus persaingan global pra-kerja. Beda dengan program pertukaran lainnya seperti IISMA, program ini tidak dapat langsung di konversi 20 SKS melainkan sesuai dengan jumlah mata kuliah dan beban SKS yang di ambil di kampus yang di tuju. Proses konversi pada program ini di kenal dengan sebutan transfer kredit akademik. Transfer kredit akademik merupakan sebuah mekanisme pengakuan beban kerja dan prestasi yang diperoleh mahasiswa dari suatu lembaga pendidikan tinggi ke lembaga pendidikan tinggi lainnya. Pengalihan Kredit dan Pemerolehan Kredit adalah pengakuan hasil proses pendidikan yang dinyatakan dalam satuan kredit semester atau ukuran lain untuk mencapai kompetensi pembelajaran sesuai dengan kurikulum. Pengalihan Kredit dan Pemerolehan Kredit dapat dilakukan antar program studi yang sama atau yang berbeda dengan mempertimbangkan kesamaan materi antara MKA di kampus asal dan yang di tuju. Contohnya saja, Meilyn mengambil mata kuliah Risk Management and Construction Safety di Universiti Malaya sebagai konversi MKA Kesehatan dan Keselematan Kerja (K3) di UPN “Veteran” Yogyakarta. Akan tetapi pemilihan MKA yang di perbolehkan maksimal sejumlah 4 buah. Pemilihan MKA yang akan di konversi dapat dilakukan dengan merujuk pada Kurikulum TL dan melalui diskusi serta konsul dengan dosen wali serta koorprodi.
Beberapa dokumen yang perlu di persiapkan untuk mendaftar program ini termasuk sertifikat kompetensi bahasa Inggris (TOEFL/IELTS), passport, Visa dan juga transkrip nilai. Umumnya program ini di buka setiap tahun ajaran. Dengan program ini, mahasiswa diharapkan akan mendapat nilai tambah berupa peningkatan hard skills dan soft skills, perluasan dan penguatan jejaring, kerja sama, pemahaman sosial budaya dan internasionalisasi sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Secara kelembagaan, juga di harapkan adanya perubahan paradigma pada kualitas, jaringan, dan inovasi pendidikan sebagai hasil dari pengalaman belajar dalam rangka pengembangan diri yang dapat memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional serta daya saing bangsa di tingkat internasional. Penyelenggaraan Program Transfer Kredit Internasional wajib memenuhi ketentuan umum yang digariskan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, ketentuan hukum nasional, dan hukum internasional yang berlaku. Penyelenggaraan program Transfer Kredit Internasional dilaksanakan berdasarakan beberapa aspek seperti legalitas, ketepatan tujuan dan hasil.