PODCAST TENTANG INDEKS EKONOMI HIJAU SEBAGAI PARAMETER KEBERHASILAN TUJUAN BERKELANJUTAN DI DIY
Aktivitas perekonomian rendah emisi ialah paradigma menuju lndonesia mencapai emisi nol pada tahun 2060. Dalam arti, pembangunan rendah emisi itu dapatmeningkatkan kesejahteraan rakyat tetapi sekaligus tidak mengabaikan kualitas lingkungan. Penerapan pembangunan itu dilandasi dengan pola baru yang disebut transformasi lndonesia Menuju Ekonomi Hijau. Ekonomi hijau sendiri merupakan jenis ekonomi yang menghasilkan kesejahteraan maupun keadilan sosial serta berkorelasi dengan pengurangan yang signifikan terhadap risiko lingkungan dan defisit ekologis.
Pada tanggal 9 Agustus 2022, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan Green Economy lndex (GEl) atau lndeks Ekonomi Hijau lndonesia. GEI ini merupakan inisiatif yang bertujuan mengukur efektivitas. Transformasi ekonomi ke arah pembangunan berkelanjutan dan ramah lingkungan. lndeks Ekonomi Hijau menjadi alat ukur representatif, dan akurat untuk mengevaluasi capaian dan efektivitas transformasi ekonomi lndonesia menuju Ekonomi Hijau. GEI lndonesia akan diintegrasikan ke dalam dokumen pembangunan nasional, seperti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Melalui implementasi GEl, diharapkan pertumbuhan ekonomi lndonesia mencapai 6,1-6,5% per tahun hingga 2050, intensitas emisi berkurang hingga 68% pada tahun 2045, dan menciptakan 1,8 juta lapangan kerja hijau pada tahun 2030. Lantas bagaimana efektivitas Green Economy lndex terhadap keberhasilan pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Yogyakarta?
Kali ini Biro Adm Perekonomian dan SDA Yogyakarta mengundang beberapa narasumber salah satunya adalah Dosen Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta bapak Dian Hudawan Santoso, S.Si.,M.Sc dalam program “Teras Kepatihan” pada Selasa 20 Februari 2024. Berikut link channel youtubnya : https://youtu.be/ymYAGn2nxCg?si=VUxRoyb4b3N_setP