Pengabdian Masyarakat di DAS Keduang Desa Kerjo Lor kerjasama antara Teknik Lingkungan dengan USAID IUWASH Tangguh
Pengabdian masyarakat yang kerjasama antara LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta dalam hal ini Prodi Teknik Lingkungan bertujuan untuk sosialisasi Program Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Air dan Lenskap Berkelanjutan di Desa Kerjo Lor bersama masyarakat Desa Kerjo Lor dan Tim USAID IUWASH Tangguh. Kegiatan dilanjutkan dengan peninjauan ulang titik mata air serta sungai kering bersama Tim besar USAID IUWASH Tangguh diantaranya Pak Asep Mulyana, Pak Giri Arnawa, Pak Agus Hernadi dan Pak Anang Bagus Setiawan serta Tim Ahli Lingkungan yaitu pak Herwin Lukito, Pak Aditya Pandu Wicaksono dan Pak Tejo. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan pemberian pemahaman di lapangan agar masyarakat lebih memahami arahan teknisnya. Di lapangan, ditemukan pembukaan lahan oleh warga disekitar mata air yang menunjukkan pengelolaan tanah yang kurang tepat sehingga menyebabkan laju sedimentasi serta erosi semakin besar.
Berdasarkan hasil tinjauan pada beberapa titik pengamatan yang menjadi sasaran atau titik pengamatan yang akan dijadikan point dari kajian yang akan dilakukan. Titik pertama yang dikunjungi adalah Mata Air yang berada di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri yang termasuk dalam Sub DAS Keduang dan satuan batuan penyusunnya berupa batu beku. Pada Mata Air tersebut dapat dianalisa bahwa terjadi penurunan debit yang signifikan pada bulan kemarau, terdapat dua titik mata air di lokasi tersebut yang dimanfaatkan sebagai sarana MCK umum bagi masyarakat sekitar Desa Kerjo Lor. Pada mata air tersebut dibuat bilik tertutup serta disekitarnya dibuat bangunan yang digunakan untuk melakukan ritual oleh warga sekitar. Menurut penuturan warga serta hasil diskusi bersama, sejak Juni atau Juli tepatnya saat memasuki musim kemarau, debit mata air terus mengalami penurunan. Sementara ketika musim penghujan debit mata air akan melimpah hingga menyebabkan limpasan di sekitar titik mata air yang kemudian dialirkan ke anak sungai didekatnya. Kondisi sungai di sekitar mata air juga kering, seiring dengan musim kemarau yang masih berlanjut. Kemunculan mata air tersebut tergolong lebih rendah dibanding dengan dataran disekitarnya dengan penggunaan lahan di sekitarnya didominasi oleh Pemukiman serta pembukaan lahan untuk perkebunan warga. Titik selanjutnya yaitu aliran sungai yang mengering pada koordinat x 512798, y 9134837. Adanya sungai yang mengering memperkuat analisa bahwa diperlukannya konservasi untuk mempertahankan serta meningkatkan kuantitas sumberdaya air di sekitar lokasi penelitian khususnya di Sub DAS Keduang. Setelah pengecekan lapangan, dilanjutkan dengan diskusi bersama terkait kuantitas serta kualitas sumberdaya air di lokasi penelitian yang disesuaikan dengan kondisi eksisting di lokasi penelitian. Kuantitas sumberdaya air berdasarkan hasil tinjauan didominasi oleh sangat kritis sehingga hasil analisa tersebut akan digunakan sebagai pertimbangan pengelolaan sumberdaya air yang merupakan proyek kerja sama antara USAID IUWASH Tangguh dengan PJT.