Partisipasi Mahasiswa Teknik Lingkungan dalam Penelitian Dosen di Sumur Minyak Tua Wonocolo
Sumur minyak tua Wonocolo hingga saat ini masih menjadi objek vital bagi masyarakat Desa Wonocolo sebagai sumber utama mata pencahariannya. Selain menghasilkan minyak mentah, dalam produksi minyak bumi dihasilkan pula air terproduksi. Saat ini, sumur minyak tua Wonocolo menghasilkan 90% air terproduksi dalam setiap kali produksinya. Air terproduksi yang ikut terbawa ke permukaan tersebut, saat ini langsung dibuang ke lingkungan tanpa pengolahan yang optimal.
Air terproduksi mengandung partikel padat terlarut dan tersuspensi, minyak, fenol, COD (chemical oxygen demand), BOD (biological oxygen deman), logam berat, dll. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh 4 (empat) orang dosen UPN "Veteran" Yogyakarta yaitu Ekha Yogafanny (Teknik Lingkungan), Mth. Kristiati EA (Teknik Perminyakan), Ayu Utami (Teknik Lingkungan), dan Wibiana Wulan Nandari (Teknik Kimia) sejak Mei 2018 hingga saat ini, diketahui bahwa air terproduksi tersebut mengandung padatan terlarut dan tersuspensi yang tinggi dan dapat berdampak negatif bagi lingkungan apabila dibuang langsung ke badan sungai kecil yang bermuara di Sungai Bengawan Solo.
Guna mendukung pengelolaan Petroleum Geoheritage Wonocolo yang berkelanjutan, air terproduksi tersebut perlu ditangani dengan serius. Penelitian yang merupakan skema hibah klaster dan didanai oleh LPPM UPN "Veteran" Yogyakarta dan Kemenristekdikti ini melibatkan 5 (lima) mahasiswa Teknik Lingkungan yaitu Helmy Hassan, Nugraha Aji, Anita Ayu Cahyani, Bedwina Regitadella, dan Fitrah Maulidina untuk turut serta dalam penelitian. Mahasiswa dilibatkan sebagai asisten dan kemudian dapat dilanjutkan untuk tugas akhir mahasiswa tersebut. Asisten mendapatkan pengetahuan lebih terkait teknik pengolahan air terproduksi dengan membran bioreaktor. Mereka tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga praktek di laboratorium Teknik Lingkungan UPN "Veteran" Yogyakarta. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan pengalaman berharga untuk dapat langsung mengamati proses produksi serta pengolahan minyak bumi di sumur minyak tua Wonocolo, Kedewan, Bojonegoro, Jawa Timur.
Dari uji coba pada skala laboratorium, teknologi membran bioreaktor mampu menurunkan kadar padatan terlarut dalam air terproduksi hingga 95%. Dengan teknologi membran ini, air terproduksi tidak lagi hanya untuk dibuang, tetapi dapat pula digunakan kembali oleh masyarakat sekitar sebagai air baku air bersih untuk MCK.
Namun demikian, metode ini memiliki kekurangan yaitu biaya investasi awal yang cukup tinggi dan teknik pretreatment sebelum membran yang membutuhkan lahan dan biaya besar. Oleh sebab itu, saat ini sedang dilakukan penelitian lanjutan tentang filtrasi media diantaranya adalah pasir, zeolite, dan karbon aktif sebagai primary treatment. Harapannya, teknik pengolahan ini akan efektif dan efisien untuk menurunkan padatan terlarut dalam air terproduksi sehingga dapat diterapkan di sumur minyak tua Wonocolo.
Dosen dan Mahasiswa UPNVY Teliti Sumur Minyak Wonocolo - http://krjogja.com/web/news/read/72151/Dosen_dan_Mahasiswa_UPNVY_Teliti_Sumur_Minyak_Wonocolo