Balikpapan Oil Spill: Causes, Environmental Damage, and Emergency Response
Telah berlangsung diskusi panel pada hari jumat, 27 April 2018 bertempat di ruang seminar Fakultas Teknologi Mineral. Diskusi panel tersebut diselenggarakan oleh salah satu study club yang ada di jurusan Teknik Lingkungan yaitu EOSC. Environmental Oil and Gas Study Club atau disingkat sebagai EOSC merupakan organisasi keilmuan di Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Saat ini EOSC secara struktural organisasi berada di bawah Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan (HMTL) sebagai organisasi otonomi yang dikontrol langsung oleh Divisi Penelitian dan Pengembangan HMTL. Salah satunya yaitu pengelolaan lingkungan di industri perminyakan, gas, dan panas bumi.
Diskusi panel ini bertemakan Balikpapan Oil Spill: causes, environmental damage, and emergency respons karena pada tanggal 31 maret 2018 terjadi tumpahan minyak yang disebabkan oleh putusnya pipa bawah laut dan cukup berpengaruh bagi lingkungan pesisir pantai di Balikpapan. Hal ini melatarbelakangi EOSC dalam mengadakan diskusi panel tersebut. Diskusi panel ini diisi oleh beberapa panelis diantaranya Mth.Kristianti Eko Andreastuti,S.T.,M.T membahas mengensi “Crude Oil Characteristic and Distribution”, Dr. Johan Danu Prasetyo,S.Kel.M.Si memahas mengenai “Marine and Coastal Ecosystem” dan Ekha Yogafanny,S.Si. M.Eng membahas mengenai “Oil Spill Management & Treatment”.
Pemaparan sesi pertama oleh Ibu Kristianti dijelaskan bahwa jenis minyak yang tumpah di Teluk Balikpapan adalah crude oil atau minyak mentah. Bapak Johan dalam materinya tentang Marine and Coastal Ecosystem menjelaskan bahwa keberadaan hidrokarbon dapat mengancam ekosistem mangrove di Teluk Balikpapan. Minyak mentah bersifat beracun bagi berbagai organisme. Emergency response yang dapat dilakukan dalam penanganan tumpahan minyak adalah dengan oil boom, tujuannya adalah supaya minyak yang tumpah tidak meluas ke wilayah lain. Setelah pemaparan oleh panelis, dibuka sesi diskusi dengan peserta. Salah satu pertanyaan datang dari Rizki Muhammad. Rizki bertanya apakah minyak mentah yang tumpah masih bernilai ekonomis. Ibu Kristianti menjelaskan bahwa minyak mentah tersebut masih bernilai ekonomis namun harus dilakukan pemisahan dengan air laut yang tercampur.
Dengan diadakannya diskusi panel tersebut diharapkan para peserta mampu mengetahui dan menganalisis lebih lanjut apa sebab dan cara penanggulangan tumpahan minyak tersebut. Adapun peserta diskusi panel tersebut berasal dari dalam UPN “Veteran” Yogyakarta itu sendiri maupun dari luar UPN “Veteran” Yogyakarta dengan jumlah peserta sebanyak 113 orang