Magang MBKM "Peningkatan Kesadaran Lingkungan melalui Pengalaman Tugas Akhir di Perusahaan Migas PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR)"
Dalam rangka pemenuhan syarat kelulusan akademik program studi Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Yogyakarta, 2 mahasiwi atas nama Meilyn Misya (1142000600) dan Resti Melati Tambunan (114200019) mengikuti kegiatan Tugas Akhir (TA) di salah satu perusahaan Migas terbesar di Indonesia yaitu PT Pertamina Hulu Rokan atau dikenal dengan PT. PHR. Beroperasi sejak tahun 1951, PT. PHR di bawah nama perusahaan-perusahaan yang berbeda (PT. Chevron Pacific Indonesia) telah menghasilkan lebih dari 11 miliar barrel minyak yang berkontribusi sebear 23.5% dari produksi minyak nasional. Kedua mahasiswa ini di tempatkan di Lapangan Duri yang berlokasi di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.
Kegiatan Magang dimulai pada 2 Oktober 2023 dengan General Induction yang berlokasi di Rumbai. Jam kerja di mulai dari jam 07.00 pagi hingga 16.00 sore setiap Senin-Kamis dan 7 hingga 16.30 setiap Jumat. Pada program ini, mahasiswa di harapkan menghasilkan 3 outuput yakni: Presentasi Draft Proposal, Dokumen Tugas Akhir yang telah lulus screening e-FORIS (Intellectual Property Screening Website) dan Presentasi Final. Kegiatan yang diikuti umumnya mencakup pengerjaan dokumen TA di kantor serta membantu kegiatan yang di perlukan divisi (seperti menghias madding) dan lapangan untuk ikut monitoring mingguan. Sebelum ke lapangan, mahasiswa di wajibkan untuk lulus HSSE (Health, Safety, Security and Environment) Induction yang di laksanakan secara offline selama 4 jam. Selain itu, PHR memiliki progam Jumat Bergerak (Jumber) setiap hari jumat dimana seluruh karyawan diwajibkan berolahraga selama 1 jam. Program ini di implementasikan untuk mendukung kesehatan karyawan.
Walaupun masih berstatus PROPER biru, PHR telah menjalankan upaya pengelolaan lingkungan dan pengolahan limbah yang cukup mengesankan. Di wilayah operasi nya, PHR telah memiliki berbagai fasilitas guna mengelola lingkungannya:
- Soil Bioremediation Facility (SBF)
Fasilitas bioremediasi tanah di industri minyak dan gas adalah lokasi atau fasilitas khusus di mana tanah yang terkontaminasi diolah dan dibersihkan melalui proses biologis, biasanya melibatkan penggunaan mikroorganisme, untuk menghilangkan atau mendegradasi polutan. Proses bioremediasi tanah biasanya melibatkan langkah-langkah berikut: Penggalian, Pra-perawatan, Bioremediasi, Pemantauan, Pasca-perawatan, Reklamasi dan pembuangan. Metode ini menghindari kebutuhan untuk membuang dan mengganti tanah secara menyeluruh, yang bisa jadi mahal dan mengganggu. Di lingkngan PHR, terdapat 2 SBF dengan total kapasitas sekitar 26.000 m3/tahun.
- Centralized Mud Treating Facility (CMTF)
Fasilitas Pengolahan Lumpur Terpusat (CMTF) adalah jenis fasilitas pengolahan limbah terpusat yang mengkhususkan diri dalam mengolah limbah lumpur pengeboran, yang merupakan produk sampingan dari kegiatan Eksplorasi dan Produksi (E&P) di industri minyak dan gas. Fasilitas ini dirancang untuk menangani karakteristik unik dari limbah lumpur pengeboran, yang seringkali mengandung konsentrasi polutan yang tinggi dan sulit untuk diolah.CMTF di PHR memiliki kapasitas sekitar 45 m3/hari.
- Water Treatment Plant (WTP)
Instalasi Pengolahan Air (Water Treatment Plant/WTP) adalah fasilitas yang memproses air agar sesuai untuk berbagai penggunaan akhir, seperti air minum, pasokan industri, irigasi, dan perlindungan lingkungan. Instalasi ini memainkan peran penting dalam memastikan ketersediaan air bersih dan aman bagi masyarakat dan industry. WTP di PHR memiliki rata-rata kapasitas sekitar 8.500 m3/hari.
- Waste Water Treatment Plant (WWTP)
Fasilitas Pengolahan Air Limbah (WWTF), dikenal juga sebagai pabrik pengolahan limbah atau pabrik reklamasi air. Fasilitas ini memproses air limbah untuk menghilangkan kontaminan dan polutan sebelum dibuang kembali ke lingkungan atau digunakan kembali untuk berbagai keperluan. Fasilitas ini sangat esensial untuk memastikan pasokan air yang berkelanjutan. Di lingkungan PT. PHR, terdapat 3 WWTP yang mengolah limbah domestic serta limbah cair infeksius yang bersumber dari wilayah perumahan dan rumah sakit lingkungan PT. PHR.
- Municipal Solid Waste Management Facility (MSWMF)
Fasilitas Pengelolaan Limbah Padat Kota (MSWMF) adalah sistem yang bertanggung jawab atas pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, dan pembuangan limbah padat kota yang dihasilkan oleh rumah tangga, bisnis, dan institusi di wilayah atau kotamadya tertentu. Fasilitas ini sangat penting untuk mengelola sampah yang dihasilkan di daerah perkotaan dan pinggiran kota untuk mencegah pencemaran lingkungan, mengendalikan bahaya kesehatan, dan mempromosikan daur ulang dan keberlanjutan.MSWMF dengan kapasitas sekitar 1000 ton. MSWMF di PHR di bangun sebagai pengganti landfill yang telah di tutup pada tahun 2008.
- Medical Incinerator
Insinerator medis adalah jenis sistem insinerasi khusus yang dirancang untuk pembuangan limbah medis yang aman, juga dikenal sebagai limbah perawatan kesehatan atau limbah biomedis. Limbah medis dapat berbahaya karena potensinya untuk membawa agen infeksius, bahan biohazardous, dan residu farmasi, sehingga sangat penting untuk menangani dan membuangnya dengan benar untuk melindungi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Medical Incinerator di lingkungan PT. PHR memiliki kapasitas sekitar 25 kg/hari.
Tujuan dan Manfaat
Melalui kegiatan MBKM ini, mahasiswa diharapkan dapat memperluas wawasan dan mengingkatkan pengetahuan mengenai program studi serta membandingkan nya dengan kenyataan. Selain itu, mahasiswa juga di harapkan mendapat pengalaman kerja awal yang menyiapkan nya untuk terjun ke dunia kerja nantinya. Bagi perusahaan, program seperti ini dapat membangun kemitraan antara perusahan dengan instansi akademis yang dapat berguna untuk keperluan-keperluan tertentu. Juga, sebagai bentuk tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). Kemudian di harapkan pula, hasil dari TA mahasiswa dapat dijadikan inspirasi dan sumber inovasi bagi perkembangan PT. PHR.