Magang MBKM: Empat Mahasiswa Teknik Lingkungan UPN Veteran Yogyakarta Berkontribusi dalam Projek Pengelolaan Lingkungan di PT Vale Indonesia Tbk
Yogyakarta, 23 Desember 2023 - PT Vale Indonesia Tbk, perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia, terus berkomitmen untuk memperkuat aspek keberlanjutan dan lingkungan melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan terkemuka di negeri ini. Baru-baru ini, empat mahasiswa Teknik Lingkungan dari UPN Veteran Yogyakarta, yaitu Muhammad Bintang Alifian, Ahmad Restu Fadhil, Isaghy Putri Utami Sitorus, dan Muhammad Raihan Madina, telah menyelesaikan program magang mereka dengan kegiatan yang signifikan dalam pengelolaan lingkungan di PT Vale.
Kegiatan magang Mahasiswa Berbasis Kompetensi Magang (MBKM) ini terbagi dalam beberapa fokus utama:
Pengelolaan Karbon di Area Reklamasi
Di bawah bimbingan tim PT Vale, Muhammad Bintang Alifian terlibat dalam proyek yang berfokus pada pengurangan emisi karbon melalui inisiatif reklamasi. Dengan meningkatnya kesadaran akan perubahan iklim global, upaya mitigasi melalui serapan karbon dioksida menjadi salah satu solusi yang penting untuk diterapkan. Salah satu cara untuk mengukur potensi serapan karbon adalah melalui analisis cadangan karbon di tanah dan vegetasi. Area reklamasi pertambangan, yang dikembalikan ke kondisi semula atau lebih baik setelah proses penambangan, dapat berkontribusi signifikan dalam hal ini jika dikelola dengan baik. Melalui serangkaian tahapan penelitian dan metodologi yang diterapkan, harapannya akan memberikan masukan dalam pengurangan emisi karbon, serta memperkenalkan spesies tanaman lokal yang berperan penting dalam menyerap CO2.
Pemanfaatan Limbah sebagai Media Tanam di Area Reklamasi
Achmad Restu Fadhil bekerja sama dengan Departemen Environmental & Permit Management berkolaborasi dalam mengembangkan teknik inovatif menggunakan Eceng Gondok serta Kayu Apu yang merupakan media yang digunakan dalam proses pengolahan limbah CR6+ di PT. Vale Indonesia, penggunaan Kayu Apu ini ternyata menciptakan permasalahan dari sifatnya yang invasih sehingga pertumbuhannya tidak dapat di kontrol sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu kualitas air limbah yang telah dikelola serta banyaknya jumlah dari Kayu Apu sendiri menjadi limbah yang belum dapat dimanfaatkan.