BMKG: Gempa Banjarnegara Akibat Pergerakan Sesar Lokal
TEMPO.CO, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa Banjarnegara, Jawa Tengah, yang terjadi Rabu, 18 April 2018, disebabkan pergerakan sesar atau patahan lokal.
"Persisnya segmen Sesar Kalibening-Wanayasa," kata Daryono, Kepala Bidang Informasi Gempabumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Kamis, 19 April 2018.
Gempa tektonik mengguncang wilayah Banjarnegara pada Rabu kemarin,18 April 2018 pukul 13.28 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa itu bermagnitudo 4,4 dengan kedalaman dangkal, yaitu 4 kilometer. Sumber gempanya terletak pada koordinat 7,21 LS dan 109,65 BT, tepatnya di darat pada jarak 18 kilometer arah utara Banjarnegara.
Dampak gempa yang digambarkan oleh modelling peta tingkat guncangan (shake map) dan laporan masyarakat menunjukkan secara umum gempa di Banjarnegara menimbulkan guncangan pada skala intensitas II-III Modified Mercally Intensity (MMI). "Tetapi untuk di wilayah Kecamatan Kalibening yang mengalami kerusakan, intensitas gempa mencapai IV-V MMI," kata Daryono.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa Banjarnegara itu dipicu penyesaran dengan mekanisme kombinasi pergerakan mendatar dan naik (oblique thrust fault). Meskipun magnitudo gempa relatif kecil, tetapi karena kedalaman gempanya sangat dangkal, gempa terasa kuat.
Faktor lain, menurut BMKG, wilayah yang tersusun oleh tanah lunak dapat mengalami penguatan guncangan gempa atau amplifikasi. "Fenomena ini dikenal sebagai efek kondisi tanah setempat (local site effect)," kata Daryono. Kondisi bangunan yang lemah dan tidak sesuai standar aman gempa rentan mengalami kerusakan.
Berdasarkan laporan terbaru dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) gempa itu mengakibatkan dua orang tewas, 21 orang luka, dan 2.104 orang mengungsi. Dua warga yang meninggal berada di Desa Kasinoman, yaitu Asep siswa kelas 5 SD dan Kasri, 80 tahun.
Gempa Banjarnegara merusak 316 rumah. Korban sebagian besar disebabkan tertimpa oleh bangunan yang roboh. "Kondisi tanah gembur di Banjarnegara menyebabkan kerusakan cukup parah di wilayah Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho lewat keterangan tertulis.