Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Desa Jangkaran, Kab Kulon Progo
Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir yang sangat penting. Berbagai jasa ekosistem penting, dihasilkan oleh ekosistem ini. Jasa ekosistem tersebut terutama terkait dengan fungsi ekologis ekosistem mangrove. Mangrove berfungsi sebagai daerah pemijahan ikan (spawning ground), daerah pengasuhan (nursery ground) dan daerah tempat mencari makan (feeding ground). Selain itu, mangrove juga berfungsi sebagai barrier alami terhadap bencana pesisir, salah satunya adalah tsunami. Vegetasi mangrove yang berkembang dengan baik di daerah pantai, dapat mengurangi dampak bencana akibat hantaman tsunami.
Pantai selatan pulau Jawa, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), merupakan salah satu area rawan bencana tsunami. Kulon Progo merupakan salah satu wilayah pesisir DIY yang memiliki ekosistem mangrove. Tidak semua spesies ekosistem mangrove di Kulon Progo merupakan spesies asli. Mangrove di Kulon Progo terdiri dari spesies mangrove alami dan spesies mangrove hasil introduksi. Walaupun demikian, ekosistem mangrove di Kulon Progo harus dikelola dengan baik, sebagai salah satu strategi dalam mitigasi bencana tsunami. Pengelolaan mangrove berbasis masyarakat merupakan salah satu strategi yang tepat dalam pengelolaan ekosistem mangrove. Pengelolaan mangrove berbasis masyarakat, mengkombinasikan unsur konservasi dengan unsur edukasi dan ekonomi. Pengelolaan tersebut dikenal dengan istilah ekowisata mangrove.
Penelitian tentang pengelolaan ekowisata mangrove dilakukan di desa Jangkaran, Kabupaten Kulon Progo. Penelitian ini menggunakan Analisis Hierarki Proses (AHP) dalam menyusun hierarki serta strategi pengelolaan ekowisata mangrove. Responden dalam analisis AHP adalah responden ahli yang berkompeten dalam bidang ekosistem pesisir maupun pengelolaan ekowisata. Salah satu kelompok pegiat ekowisata mangrove di Desa Jangkaran, yaitu Kelompok Wanatirta, terlibat sebagai salah satu responden ahli. Penelitian ini merupakan bagian dari hibah penelitian dasar dari LPPM Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta tahun 2018. Tim Penelitian terdiri dari dosen dan mahasiswa dari Prodi Teknik Lingkungan, Prodi Magister Manajemen Bencana serta Jurusan Ekonomi Manajemen. Tim penelitian dosen diketuai oleh Dr. Johan Danu Prasetya, dengan anggota Yohana Noradika Maharani, Ph.D dan Istiana Rahatmawati, M.Si. Mahasiswa yang terlibat antara lain mahasiswa prodi Teknik Lingkungan yaitu Sri Wahyuni, Fendy Kusuma, Marwan Khalis,dan Rafika Citra Pratiwi dan mahasiswa Prodi Magister Manajemen yaitu Ita Kusumastuti, Novita Kurniawati dan Deny Loka Satria.
Elemen penting dalam pengelolaan ekosistem mangrove di Kulon Progo sebagai ekowisata terdiri dari empat elemen utama, yaitu: (1) Potensi Alam dan Buatan; (2) Sarana dan Prasarana Pendukung; (3) Akses Menuju Lokasi Ekowisata Mangrove serta (4) Kelembagaan dalam Pengelolaan Ekowisata Mangrove. Sedangkan sub-elemen yang diprioritaskan dalam menyusun strategi pengelolaan ekowisata mangrove berturut-turut adalah (1) Peningkatan Kapasitas Manajerial Sumberdaya; (2) Pengelolaan Zonasi Alami Ekosistem Mangrove dan (3) Konservasi Keanekaragaman Ekosistem Mangrove. Elemen prioritas tersebut digunakan menjadi dasar untuk menyusun strategi teknis dan detil dalam menyusun strategi pengelolaan ekowisata mangrove. Strategi teknis tersebut dapat duwujudkan dalam berbagai kebijakan pengelolaan.